Sifat Tangan Allah
Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan
Sifat Tangan Allah ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jumat, 21 Rabi’ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M.
Kajian Tentang Sifat Tangan Allah
Hal yang perlu kita camkan dalam diri kita yang itu merupakan prinsip dan wajib kita yakini adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Sempurna, Maha Agung dan Mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala tentu yang mengetahui tentang diriNya kemudian Allah mengabarkan tentang diriNya pada hambaNya, sehingga kita mengetahui tentang sifat yang ada pada diri Allah beserta penjelasan Nabi yang mulia Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini harus kita yakini dan kita tanamkan dalam diri kita tanpa ada keraguan sedikitpun.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyerupai makhlukNya. Kita mengetahui ada Khaliq (Sang Pencipta) dan ada makhluk yang diciptakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana yang difirmankanNya:
…لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah, dan Allah memiliki pendengaran dan penglihatan.” (QS. Asy-Syura`[42]: 11)
Dan Allah mengatakan di dalam Al-Qur’an:
أَأَنتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ
“Apakah kalian yang lebih mengetahui daripada Allah?” (QS. Al-Baqarah[2]: 140)
Maka tatkala kita mendapatkan di dalam Al-Qur’an dan juga di dalam hadits-hadits yang shahih penjelasan tentang sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala, kewajiban kita mengimani, meyakini dan menetapkannya. Keimanan/keyakinan yang dibangun diatas keyakinan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sifat tersebut sesuai dengan kebesaran, keagungan, dan kesempurnaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itu yang diyakini oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat, tabi’in, atba’ut tabi’in, seluruh kaum muslimin yang mengikuti Rasulullah, dan generasi terbaik umat ini dari kalangan Ahlus Sunnah sampai detik ini dan sampai hari kiamat.
Itulah aqidah yang Allah turunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, itulah aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah kepada sahabatnya. Maka barangsiapa yang menyimpang, melenceng, menentang, menyelisihi apa yang diutarakan tadi, maka secara pasti dia akan sesat dan menyimpang dari tuntunan Allah dan RasulNya di dalam membahas perkara yang sangat urgent dan mendasar ini, yaitu aqidah, tauhid dan secara spesial tentang diri Allah, tentang sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Penyebab penyimpangan ahlul kalam dengan berbagai sekte mereka adalah karena tidak lagi mengikuti apa yang kita sampaikan tadi. Sementara hal itu merupakan konsensus/ijma’ Ahlus Sunnah dari kalangan Salaful Ummah sampai detik ini.
Betapa banyak di zaman sekarang ini pernyataan-pernyataan yang menisbatkan kepada sunnah, tetapi sesungguhnya itu penyimpangan, kesesatan, pembodohan dan juga kedustaan. Mereka menisbatkan suatu pemahaman kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sementara hal itu pada hakekatnya aqidah ahlul kalam.
Sifat Tangan Allah
Menit ke-10:11 Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki dua tangan. Tangan tersebut merupakan sifat Dzatiyah, yaitu sifat yang menyertai dari Allah. Dan termasuk juga sifat Khabariyah, yaitu sifat yang dalilnya hanya bersumber dari khabar (wahyu), bukan dari akal.
Artinya bila tidak terdapat di dalam Al-Qur’anul Karim penetapan tentang sifat tangan tersebut atau di dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka tidak ada sumber yang bisa kita jadikan untuk menetapkan sifat tersebut. Karena hal ini berkaitan dengan diri Allah. Siapa yang mengetahui tentang diri Allah, sementara hal itu adalah perkara yang ghaib? Tidak akan mungkin bisa direkayasa sesuai dengan logika. Maka kita hanya kembali kepada wahyu (Al-Qur’an dan hadits).
Kita mendapatkan di dalam Al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan penisbatan sifat tersebut kepada Allah dengan berbagai penjelasan dan sifat-sifat yang berkaitan dengan tangan itu. Ini menunjukkan akan hakikat tangan yang sesungguhnya, bukan hal yang majas sebagaimana ditakwilkan oleh Jahmiyah dan Mu’tazilah bahwa makna ‘tangan’ adalah kekuatan.
Di dalam hadits-hadits yang shahih terdapat penetapan tentang sifat tangan bagi Allah disertai penjelasan tentang sifat-sifat yang berkaitan dengan tangan; ada jari, menggenggam, membentangkan, mengambil, memegang, mengangkat, dan disifati dengan kanan.
Maka tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksud oleh Allah tatkala memerintahkan pada iblis untuk sujud kepada Adam tapi iblis tidak mau, iblis beranalogi bahwa api lebih mulia dari tanah. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ…
“Allah berfirman: ‘Hai iblis, apa yang menghalangimu sujud kepada Adam yang Aku ciptakan dengan kedua tanganKu.” (QS. Sad[38] 75)
Kita katakan kepada ahlul kalam, wahai ahlul kalam, Allah mengatakan tentang diriNya “terhadap yang Ku ciptakan dengan kedua tanganKu,” lalu kalian mengatakan ‘tangan’ di sini maksudnya qudrah dan bukan tangan yang hakiki. Apakah kalian yang lebih tahu tentang dari Allah?”
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51119-sifat-tangan-allah/